Perbedaan Harmonisasi dan Standarisasi yang Berlaku Dalam Standar Akuntansi
Standarisasi berbeda dengan harmonisasi,. Standarisasi adalah penetapan aturan yang kaku, sempitdan bahkan mungkin penerapan satu standar/aturan tunggal dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan - perbedaan antar negara, oleh karena itu sulit diimplementasikan secara internasional.
Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu untuk semua, tetapi mengakomodasikan beberapa perbedaan. Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (ksesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan - batasan seberapa besar praktik tersebut dalam beragam.
Pro dan Kontra Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional
Keuntungan Harmonisasi Internasional
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh dunia akan memperbaiki efesiensi alokasi modal.
Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan resiko keuangan akan berkurang.
Perusahaan - perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
Kritik Atas Standar Internasional
Internasional standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa
pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang
terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi,
sebagai ilmu sosial, telah memiliki fleksibilitas yang terbangun dengan sendiri
di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat
berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa
adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”.
Perusahaan harus merespons terhadap susunan tekanan nasional, social, politik,
dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan
internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar. Argumen terkait adalah
perhatian politik nasional sering kali berpengaruh terhadap standar akuntansi
dan bahwa pengaruh politik internasional tidak terhindari lagi akan menyebabkan
kompromi standar akuntansi.
Arti Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama (Timbal Balik) Terhadap Perbedaan Standar Akuntansi
Rekonsiliasi
dilakukan dengan cara penelusuran detail dari transaksi di rekening koran,
dibandingkan dengan detail di buku bank. Bila ditemukan adanya perbedaan maka
diambil tindakan untuk mengoreksi berupa penambahan transaksi dibuku bank itu
atau cukup diketahui karena akan terkoreksi dengan sendirinya pda bulan yang
akan datang.
Sejalan
dengan penerbitan dan perdagangan saham internasional yang semakin berkembang,
masalah-masalah yang terkait dengan penyerahan laporan keuangan dalam wilayah
non domestic semakin menjadi penting. Beberapa pendukung berpendapat bahwa
harmonisasi internasional akan membantu menyelesaikan masalah-masalah yang
terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas Negara.
Dua
pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk
mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
Rekonsiliasi
Melalui
rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi Negara asal, tapi harus menyediakan rekonsiliasi
antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting di Negara asal dan di Negara dimana
laporan keuangan dilaporkan.
Rekonsiliasi
berbiaya rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan lengkap
berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi hanya
menyajikan ringkasan dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.Pengakuan Bersama (Timbal Balik).
Pengakuan Bersama (Timbal Balik)
Pengakuan
bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negeri asal menerima laporan
keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip Negara asal.
Resiprositas tidak meningkatkan perbandingan laporan keuangan lintas Negara dan
dapat menimbulkan “lahan bermain yang tisak seimbang” yang mana memungkinkan
perusahan-perusahaan asing menerapkan standar yang tidak terlalu ketat bila
dibandingkan dengan yang diterapkan terhadap perusahaan domestik.
Melalui
rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan
rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting di negara asal dan di
negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang
didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Organisasi yang Mempromosikan Harmonisasi dan Memiliki Peran Penting dalam Penetapan Standar Akuntansi Internasional
Enam organisasi
telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi
internasional:
- Badan Standar Akuntansi International (IASB)
- Komisi Uni Eropa (EU)
- Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
- Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
- Kelompok Kerja Ahli Antar Pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas
Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of
Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan
Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations
Conference on Trade and Development – UNCTAD)
- Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OECD).
Pendekatan Baru Uni Eropa dan Mengkaitkannya dengan Integrasi Pasar Keuangan Eropa
Komisi mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan maksud
untuk memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya untuk
melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan
tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar
EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar internasional, yang
menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional.
Pada
tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal yang
menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang
tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME
(perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidais
sesuai dengan IFRS.
Sumber:
http://www.stiks-tarakanita.ac.id/files/Tarakanita%20News%20No.%202/Opini/39%20Standarisasi,%20harmonisasi%20dan%20konvergensi%20IFRS.pdf
http://lelyjado3l91.blogspot.com/2013/06/harmonisasi-akuntansi-internasional_8701.html
http://chowpen.blogspot.com/2013/05/arti-rekonsiliasi-dan-pengakuan.html
http://wenysilvia130706.blogspot.com/2011/05/organisasi-promotor-harmonisasi-standar.html
http://bluegulzz.wordpress.com/2011/04/04/harmonisasi-akuntansi-internasional-uni-eropa-eu/