Sunday, May 04, 2014

Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga

Laporan Keuangan Memiliki Potensi untuk Menyesatkan Selama Periode Perubahan Harga
Ketidak akuratan pengukuran ini mendistorsi:
  • Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
  • Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja 
  • data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan
Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan:
  • Kenaikan dalam proporsi pajak
  • Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham
  • Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
  • Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah 
Istilah - istilah Akuntansi Inflasi dan Memahami Pengaruh Penyesuaian Harga Terhadap Laporan Keuangan 
  • Atribut, yaitu karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi.
  • Pemyesuaian biaya kini, yaitu nilai penyesuaian aktiva untuk perubahan dalam harga tertentu.
  • Kekayaan yang dapat dihapuskan, yaitu jumlah aktiva bersih suatu perusahaan yang dapat ditarik tanpa mengurangi besar awalnya aktiva bersih.
  • Mekanisme penyesuaian, yaitu manfaat berupa keuntungan daya beli pemegang saham yang berasal dari pendanaan utang dan pertanda bahwa perusahaan tidak perlu mengakui tambahan biaya penganti atas aktiva operasi sehubungan dengan aktiva tersebut didanai melalui utang.
  • Ekuivalen daya beli umum, yaitu jumlah mata uang yang telah disesuaikan terhadap perubahan dalam tingkat harga umum.
  • Keuntungan kepemilikan dalam investasi, yaitu kenaikan nilai biaya kini suatu aktiva nonmoneter.
  • Hiperinflasi, yaitu laju inflasi yang sangat besar  terjadi pada saat tingkat harga umum dalam suatu perekonomian meningkat sebesar lebih dari 25% pertahun.
  • Inflasi, yaitu kenaikan dalam tingkat harga umum seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
  • Aktiva moneter, yaitu klaim terhadap jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti kas atau piutang usaha.
  • Keuntungan moneter, yaitu kenaikan daya beli secara umum yang terjadi karena terdapat kewajiban moneter selama periode inflasi.
  • Kewajiban moneter, yaitu suatu kewajiban untuk membayar jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti utang usaha atau uang dengan suku bunga yan tetap.
  • Kerugian moneter, yaitu penurunan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya aktiva moneter selama periode inflasi.
  • Penyesuaian modal kerja moneter, yaitu pengaruh perubahan harga khusus terdapat seluruh jumlah modal kerja yang digunakan oleh suatu usaha dalam menjalankan operasinya.
  • Jumlah nominal yaitu jumlah mata uang yang belum disesuaikan dengan perubahan harga.
  • Aktiva nonmoneter, yaitu aktiva yan tidak menunjukan adanya klaim tetap terhadap kas seperti persediaan, aktiva tetap dan peralatan.
  • Kewajiban nonmoneter, yaitu suatu utang yang tidak mengharuskan pembayaran jumlah kas yang tetap dimasa depan, seperti uang muka pelanggan.
  • Penyesuaian paritas, yaitu suatu penyesuaian yang mencerminkan perbedaan antara inflasi di Negara induk perusahaan dan negara tuan rumah.
  • Aktiva permanen, yaitu aktiva tetap, gedung, investasi, beban tangguhan dan depresiasi terkait serta jumlah deplesi atau amortisasi.
  • Indeks harga, yaitu suatu rasio biaya dimana pembilang/numeratornya adalah biaya dari suatu keranjang barang dan jasa yang representatif dalam tahun berjalan, sedangkan penyebutnya adalah biaya dari keranjang barang dan jasa yang sama pada tahun dasar.
  • Daya beli, yaitu kemampuan umum dari suatu unit moneter untuk memperoleh barabg dan jasa.
  • Laba riil, yaitu laba bersih yang telah disesuaikan untuk perubahan harga.
  • Biaya pengantian, yaitu biaya kini untuk menganti potensi jasa atau aktiva dalam keadaan normal usaha.
  • Mata uang pelaporan, yaitu mata uang yang digunakan suatu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
  • Metode nyatakan kembali-translasikan, yaitu dugunakan pada saat suatu induk perusahaan mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar negeri yang berlokasi disebuah lingkungan berinflasi.
  • Perubahan harga khusus, yaitu perubahan dalam harga untuk komoditas khusus seperti persediaan atau peralatan.
  • Metode translasikan-nyatakan kembali, yaitu suatu metode konsolidasi pertama-tama dengan mentranslasikan akun-akun laporan keuangan anak perusahaan luar negeri kedalam mata uang induk perusahaan dan kemudian dinyatakan kembali jumlah yang ditranslasikan terhadap inflasi induk perusahaan. 
 Perbedaan Model Akuntansi Biaya Terkini dan Konvensional
  • Jumlah dalam laporan posisi keuangan yang belum dinyatakan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode pelaporan, disajikan kembali dengan menerapkan indeks harga umum. 
  • Pos-pos moneter tidak disajikan kembali karena sudah dinyatakan dalam unit moneter kini pada akhir periode pelaporan. Pos-pos moneter adalah uang yang dimiliki dan hal yang akan diterima atau dibayar dalam bentuk uang.
  • Aset dan liabilitas, melalui perjanjian, yang terhubung dengan perubahan harga misalnya index linked bonds and loans, disesuaikan sesuai dengan perjanjian untuk memastikan jumlah saldo pada akhir periode pelaporan. Pos-pos tersebut dicatat pada jumlah yang telah disesuaikan dalam laporan posisi keuangan yang disajikan kembali.
  • Seluruh aset dan liabilitas lain adalah nonmoneter. Beberapa pos nonmoneter dicatat pada jumlah kini pada akhir periode pelaporan, seperti nilai realisasi neto dan nilai wajar,maka pos tersebut tidak disajikan kembali. Seluruh aset dan liabilitas nonmoneter yang lain disajikan kembali.
  • Sebagian besar pos-pos nonmoneter dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan dikurangi penyusutan. Oleh karena itu, pos-pos tersebut disajikan sebesar jumlah kini pada tanggal akuisisinya. Biaya perolehan, atau biaya perolehan dikurangi penyusutan, yang disajikan kembali untuk setiap pos ditentukan dengan menerapkan perubahan indeks harga umum dari tanggal akuisisi sampai akhir periode pelaporan pada biaya historis dan akumulasi penyusutan. Misalnya, aset tetap, persediaan bahan baku dan barang dagangan, goodwill, paten, merek dagang dan aset serupa disajikan kembali dari tanggal pembeliannya. Persediaan barang setengah jadi dan barang jadi disajikan kembali dari tanggal terjadinya biaya pembelian dan biaya konversi.
  • Catatan rinci tanggal perolehan dari unit-unit aset tetap mungkin tidak tersedia atau tidak dapat diestimasi. Dalam keadaan yang jarang terjadi, hal ini mungkin diperlukan, pada periode pertama kali menerapkan Pernyataan ini, untuk menggunakan penilaian profesional independen atas nilai unit tersebut sebagai dasar penyajian kembalinya.
  • Indeks harga umum mungkin tidak tersedia untuk periode saat menyajikan kembali aset tetap yang disyaratkan oleh Pernyataan ini. Dalam keadaan ini, entitas mungkin perlu untuk menggunakan dasar estimasi, misalnya, pada perpindahan kurs antara mata uang fungsional dan mata uang asing yang relatif stabil.
  • Beberapa pos nonmoneter dicatat pada jumlah kini pada tanggal selain tanggal akuisisi atau tanggal laporan posisi keuangan, misalnya aset tetap yang telah direvaluasi pada tanggal sebelumnya. Dalam kasus ini, jumlah tercatat disajikan kembali dari tanggal revaluasi.
  • Jumlah yang disajikan kembali dari pos-pos nonmoneter dikurangi, sesuai dengan PSAK terkait, ketika jumlah tersebut melebihi jumlah terpulihkan. Misalnya, jumlah aset tetap, goodwill, paten dan merek dagang yang disajikan kembali dikurangi menjadi jumlah terpulihkan, dan jumlah persediaan yang disajikan kembali dikurangi menjadi nilai realisasi neto.
  • Investee yang mencatat dengan metode ekuitas dapat membuat laporan dalam mata uang ekonomi hiperinflasi. Laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif investee tersebut disajikan kembali sesuai dengan Pernyataan ini untuk mengitung bagian investor atas aset neto dan laba rugi. Ketika laporan keuangan investee yang disajikan kembali dinyatakan dalam mata uang asing, maka laporan keuangan tersebut dijabarkan pada kurs penutup.
  • Pengaruh inflasi biasanya diakui dalam biaya pinjaman. Hal yang tidak sesuai untuk menyajikan kembali pengeluaran modal yang dibiayai dengan pinjaman serta mengkapitalisasi bagian biaya pinjaman untuk mengkompensasi inflasi selama periode yang sama. Bagian biaya pinjaman ini diakui sebagai beban dalam periode saat biaya terjadi.
  • Entitas dapat memperoleh aset dalam perjanjian yang mengizinkan entitas untuk menangguhkan pembayaran tanpa menimbulkan beban bunga eksplisit. Ketika entitas tidak praktis untuk menentukan jumlah bunga, maka aset tersebut disajikan kembali dari tanggal pembayaran dan bukan tanggal pembelian.
  • Pada awal periode pertama kali penerapan Pernyataan ini, komponen ekuitas, kecuali saldo laba dan surplus revaluasi, disajikan kembali dengan menggunakan indeks harga umum dari tanggal komponen ekuitas tersebut dikontribusikan atau muncul. Surplus revaluasi yang timbul dalam periode sebelumnya dieliminasi. Saldo laba yang disajikan kembali berasal dari seluruh jumlah lain dalam laporan posisi keuangan.
  • Pada akhir periode pertama dan periode selanjutnya, seluruh komponen ekuitas disajikan kembali dengan menerapkan indeks harga umum dari awal periode atau tanggal kontribusi, jika lebih belakangan. Perpindahan dalam ekuitas pemilik selama periode diungkapkan sesuai dengan PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan. Laporan Laba Rugi Komprehensif.
  • Pernyataan ini mensyaratkan bahwa seluruh pos dalam laporan laba rugi komprehensif dinyatakan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode pelaporan. Oleh karena itu, seluruh jumlah perlu untuk disajikan kembali dengan menerapkan perubahan indeks harga umum dari tanggal pos pendapatan dan beban tersebut awalnya dicatat dalam laporan keuangan. Keuntungan atau Kerugian Posisi Moneter Neto.
Perbedaan Akuntansi di Amerika Serikat, Inggris dan Brasil
Amerika Serikat
FASB menerbitkan panduan (SF AS 89) untuk membantu perusahaan yang melaporkan pengaruh peryataan atas harga yang berubah. Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi untuk 5 tahun terakhir. Untuk meningkatkan daya banding data tersebut, informasi dapat disajikan dalam:
  • Ekuivalen daya beli rata - rata (atau akhir tahun)
  • Dolar periode dasar (1967) yang digunakan dalam menghitung CPI.
Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menyatakan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement of Standards Accounting Practice-SSAP 16) "Akuntansi Biaya Kini" untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980.
Standa di Inggris memperbolehkan 3 pelaporan, yaitu:
  • Menyajikan akun - akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun - akun pelengkap biaya historis.
  • Menyajikan akun - akaun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun - akun pelengkap biaya kini.
  • Menyajikan akun - akun biaya kini sebagai satu - satunya akun yang dilengkapi dengan infromasi biaya historis yang memadai.
Dalam perlakuan keuntungan dan kerugian terkait dengan pos - pos moneter SSAP 16 mengharuskan dua angka, yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu:
  •  Penyesuaian modal kerja moneter
  • Mekanisme penyesuaian
Brasil
Akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil mencerminkan dua kelompok pilihan pelaporan yaitu:
  • Hukum perusahaan Brasil
  • Komisi pengawas pasar modal Brasil
Pada akhir periode, indeks tingkatharga umum yang berlaku mengubah unit daya beli umum menjadi unit mata uang lokal nominal.

Pelaporan Keuangan dalam Perekonomian Hiperinflasi
Penerapan IAS 29 dilakukan pada entitas yang mata uang fungsionalnya sedang mengalami kondisi hiperinflasi. Dalam IAS 29, tidak ada batasan tertentu tingkat inflasi yang dapat dinyatakan sebagai hiperinflasi. Untuk itu, IAS 29 mengeluarkan parameter yang dapat dijadikan indikasi bahwa suatu Negara sedang mengalami hiperinflasi, yaitu:
  • Penduduknya lebih memilih untuk menyimpan kekayaan mereka dalam bentuk aset nonmoneter atau dalam mata uang asing yang relatif stabil. Jumlah mata uang lokal yang dimiliki segera diinvestasikan untuk mempertahankan daya beli.
  • Penduduknya mempertimbangkan jumlah moneter bukan dalam mata uang lokal tetapi dalam mata uang asing yang relatif stabil. Harga-harga mungkin dikuotasikan dalam mata uang asing tersebut.
  • Harga yang berlaku dalam penjualan dan pembelian secara kredit ditentukan dengan memasukkan faktor ekspektasi hilangnya daya beli selama periode kredit, bahkan jika periode kreditnya singkat.
  • Suku bunga, upah dan harga dikaitkan dengan indeks harga.
  • Tingkat inflasi kumulatif selama tiga tahun mendekati atau melebihi 100%.  
Apabila kondisi diatas terjadi di suatu Negara, maka entitas yang mata uang fungsionalnya adalah mata uang Negara yang mengalami hiperinflasi tadi harus menyajikan kembali laporan keuangannya dalam unit pengukuran yang berlaku pada akhir periode pelaporan baik entitas tersebut menggunakan pendekatan nilai historis ataupun nilai wajar.

Dollar Konstan atau Biaya Kini Lebih Baik untuk Mengukur Pengaruh Inflasi
  • Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
  • Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
  • Akuntasi inflasi luar negeri. 
  • Menghindari fenomena kejatuhan ganda. 
Penurunan Ganda (Double Dip) dan Cara Penanganannya
Pada saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri terhadap inflasi di luar negeri, seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut sebagai kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi lokal langsung berpengaruh terhadap kurs yang digunakan dalam translasi.
Penyesuaian inflasi terhadap harga pokok penjualan atau beban depresiasi dimaksudkan untuk mengurangi basarnya laba “sebagaimana yang dilaporkan” untuk menghindari penilaian lebih laba bersih. Namun demikian,karena pengaruh hubungan terbalik antara inflasi lokal dan nilai mata uang,perubahan kurs valuta asing di antara laporan keuangan yang berurutan,yang umumnya disebabkan oleh inflasi, menyebabkan timbulnya sebagian pengaruh inflasi terhadap hasil operasi perusahaan “sebagaimana yang dilaporkan”. Untuk menghindari proses penyesuaian terhadap pengaruh inflsi sebanyak dua kali, penyesuaian inflasi harus memperhitungkan kerugian translasi yang sudah tercermin dalam hasil “sebagaimana yang dilaporkan” dari suatu perusahaan.

Sumber:
http://xa.yimg.com/kq/groups/23373302/1336878647/name/Pertemuan--Perubharga.ppt
http://mercubuana.ac.id/files/AFRIZON%20-%20AKUNTANSI%20INTERNASIONAL---OK--4-7,9-13%20(Genap%200910)/MODUL%207.pdf
http://daholi4tengku.files.wordpress.com/2013/03/akuntansi-dalam-keadaan-hiperinflasi-menurut-ias-dan-psak.pdf
http://mahasiswa.ung.ac.id/921411144/home/2013/10/12/teori-akuntansipelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga.html
http://tamaliah16.blogspot.com/2014/05/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga.html

1 comment:

  1. Ingin mengisi waktu luang dengan pendapatan lebih? Atau lagi mencari Situs Betting Online Terbaik dan Terpercaya? S128Cash tempat yang Tepat !!
    Kami hadir Untuk Anda semua para Pecinta Judi yang menyediakan semua permainan Populer dan Fairplay, seperti Sportsbook, LIve Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker dan masih banyak permainan lainnya.

    Cukup hanya dengan modal Rp 25.000,- saja. Anda sudah bisa menikmati semua permainan yang tersedia.
    Bukan itu saja, S128Cash juga menyediakan deposit via PULSA, OVO dan GOPAY.

    Berikut PROMO BONUS S128Cash :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Segera bergabung bersama kami.
    Untuk informasi lebih lanjut, bisa hubungi kami melalui :
    - Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.biz

    Judi Bola

    Agen Judi Bola Termurah dan Terpercaya

    ReplyDelete