Sunday, April 20, 2014

Akuntansi Internasional dan Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Sektor Keuangan dan Pasar Modal Global

Akuntasi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi anatar negara, perbandingan prinsip -  prinsip akuntansi di negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.

1. Akuntansi Internasional Berbeda Dengan Yang Lainnya
Ada beberapa hal yang menyatakan bahwa akuntansi internasional berbeda dengan yang lainnya. perbedaan studi akuntansi internasional adalah pada:

Pelaporan untuk MNC / MNE (Multi National Corporation)
Dalam akuntansi internasional yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional (Multinational Company - MNC) yaitu perusahaan yang kantor pusatnya ada disuatu negara namun beroperasi juga di negara - negara lainnya.
Batas Negara
Kegiatan transaksi operasional yang dilakukan tidak hanya dalam satu wilayah negara, melainkan melintasi berbagai batas negara.
Pelaporan Untuk Pihak Lain di Negara yang Berbeda
Pelaporan ditunjukkan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan. kembali ke perbedaan yang pertama, dikarenakan dalam akuntansi internasional yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional maka pelaporan juga ditunjukkan kepada perusahaan yang memiliki kepentingan yang beroperasi di negara lain.
Perpajakan Internasional
Hukum perpajakan yang digunakan adalah hukum perpajakan internasional.
Transaksi Internasional  
Transaksi yang dilakukan perusahaan berorientasi internasional yaitu transaksi yang melibatkan dua atau lebih perusahaan yang berada di negara yang berbeda.

2. Akuntansi Internasional Terbagi Menjadi 3 Bidang Yang Luas
3 bidang luas yang ada pada akuntansi internasional, yaitu:
 
Pengukuran
Proses mengidentifikasi, megelompokan dan menghitung aktivitas ekonomi dan transaksi, memberikan masukan yang mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
Pengungkapan
Proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
Auditing
Proses atestasi terhadap keandalan pengukuran dan komunikasi.

3. Sejarah Akuntansi Internasional dan Trend Kebijakan Sektor Keuangan Nasional

Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu. Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran penbukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaranpe mbukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistemyang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon).

Trend Kebijakan Sektor Keuangan Nasional 
Pemerintah optimis ekonomi akan semakin lebih baik. Tentu saja ukuran yang digunakan adalah pertumbuhan ekonomi yang diprediksi mencapai 6,4%, melanjutkan pencapaian 2010. Apalagi, menurut Presiden Yudhoyono dalam pidatonya di Jawa Timur, pertumbuhan ekonomi Indonesia menduduki peringkat ketiga di G-20 setelah China dan India. Bila menggunakan indikator pertumbuhan ekonomi, klaim tersebut tidak salah.
Pertumbuhan ekonomi 2010 yang hingga kuartal ketiga mencapai 5,9% memang lebih tinggi daripada target tahun ini yang sebesar 5,8%. Apalagi indikator keuangan tahun 2010 telah mencetak rekor baru karena Bursa Efek Indonesia mencatat kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) tertinggi di dunia dari 2.575 pada awal tahun, menembus 3.600 pada Desember tahun ini. Indikator keuangan lainnya, seperti cadangan devisa dan penguatan nilai tukar rupiah juga menunjukkan peningkatan luar biasa dari hanya sekitar US$51 miliar menjadi lebih dari US$90 miliar pada akhir 2010. Gelombang hot money telah menggelembungkan cadangan devisa dan mendorong penguatan nilai tukar rupiah sebesar 19%, tertinggi di antara negara-negara Asia.
Perlu perubahan dalam politik anggaran sehingga APBN tidak sekadar kumpulan alokasi dana untuk menstimulasi laju ekonomi. Namun, juga sebagai alat politik untuk menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat dengan melakukan perubahan prioritas. Namun, seberapa besar manfaat dari prestasi keuangan yang kinclong bagi ekonomi nasional? Di negara mana pun ukuran keberhasilan ekonomi bukan pencapaian sektor keuangan. Buktinya, sejak awal tahun, hampir semua negara sibuk memainkan kebijakan di sektor keuangan yang tujuan utamanya untuk menggerakkan sektor riil. Misalnya, negara-negara maju dan berkembang yang terus berupaya menurunkan suku bunga mereka hingga mendekati nol dan melemahkan nilai tukarnya untuk mendorong sektor riil dan mengurangi pengangguran.
Sangat mengherankan bila selama 2010 Indonesia justru mengambil arah kebijakan yang berbeda dengan tren kebijakan keuangan negara-negara di dunia. Rupiah yang menguat justru dinilai sebagai kekuatan. Melambungnya IHSG dianggap prestasi, padahal ada ancaman terjadinya financial bubbles. Tren kebijakan sektor keuangan tidak terintegrasi dengan strategi dan kebijakan di sektor perdagangan dan industri. Dengan begitu, tidak ada pertimbangan jelas mengapa nilai tukar harus dikuatkan atau dilemahkan.


4.  Peran Akuntansi Dalam Bidang Usaha dan Pasar Modal Global
Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena setia pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi. Keadaan ini yang menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat dibutuhkan keberadaannya dalam bidang usaha dan pasar modal global 

Sumber:
http://anith-nithajie.blogspot.com/2013/06/akuntansi-internasional.html
http://eriahandaresta.blogspot.com/2011/03/akuntansi-internasional-minggu-1.html
http://tiwiayublogs.blogspot.com/2013/03/akuntansi-internasional-minggu-1.html
http://www.academia.edu/6468602/BAB_I_PENDAHULUAN_AKUNTANSI_INTERNASIONAL
http://masyari91.wordpress.com/2012/03/16/sejarah-atau-perkembangan-akuntansi-internasional/
http://irsyadrastafara.blogspot.com/2011/03/peran-akuntansi-dalam-bidang-usaha.html   

No comments:

Post a Comment