Strategi dan perencanaan pembangunan ekonomi indonesia di masa yang akan datang mengacu pada Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) mengamanatkan agar pembangunan wilayah Indonesia dapat dilaksanakan secara seimbang danserasi antara dimensi pertumbuhan dengan dimensi pemerataan, antara pengembangan Kawasan Barat dengan Kawasan Timur Indonesia, serta antara kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan. Hal ini dimaksudkan agar kesenjangan pembangunan antar wilayah dapat segera teratasi melalui pembangunan yang terencana dengan matang, sistematis, dan bertahap.Beberapa strategi tersebut adalah sebagai berikut :
- Kerjasama antar wilayah (antar provinsi, kabupaten maupun kota-kota pantai, antara kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan, serta antara kawasan hulu dan hilir) sehingga tercipta sinergi pembangunan dikawasan pesisir dengan memperhatikan inisiatif, potensi, dan keunggulan lokal, sekaligus reduksi potensi konflik lintas wilayah.
- Orientasi pembangunan Indonesia kedepan adalah keunggulan sebagainegara maritim.Wilayah kelautan dan pesisir beserta sumberdaya alamnya memiliki makna strategis bagi pembangunan ekonomi indonesia, karena dapat diandalkan sebagai salah satu pilar ekonomi nasional.
- Ancaman dan peluang dari globalisasi ekonomi terhadap indonesia yang terutama diindikasikan dengan hilangnya batas-batas negara dalam suatu proses ekonomi global.
2. Peta Perekonomian Provinsi Kalimantan Barat
.
Geografis
Ibu kota provinsi kalimantan barat adalah pontianak. Kota pontianak dikenal juga sebagai kota khatulistiwa karena kota ini dilalui oleh garis khatulistiwa. Dikota pontianak terdapat monumen atau tugu khatulistiwa. Luas wilayah provinsi kalimantan barat adalah 146.807 km². Diprovinsi ini terdapat sungai kapuas yaitu sungai terpanjang di Indonesia. Panjang sungai kapuas ± 1.143 km. Struktur tanah di provinsi ini merupakan lapisan tanah gambut dikarenakan endapat lumpur sungai kapuas.Kependudukan
Jumlah penduduk di provinsi kalimantan barat menurut sensus tahun 2004 berjumlah ± 4.073.304 jiwa. Penduduk sebagian besar memahami bahasa indonesia dan bahasa ibu masing-masing yakni bahasa melayu, bahasa tiociu, bahasa khek, dan berbagai variasi bahasa dayak. Mayoritas penduduk kalimantan barat memeluk agama islam (35%), katolik (28%), protestan (10%), buddha (6,4%), hindu (0,2%), lain-lain (1,7%)Daftar suku-suku kalimantan barat selengkapnya adalah:
- Suku dayak
- Kelompok dayak yang mandiri atau tak punya rumpun suku
- Suku senganan
- Suku melayu
- Tionghua
Mata Pencaharian
Sebagian besar penduduk kalimantan barat bertumpu pada pertanian dan perkebunan. Potensi yang dihasilkan cukup melimpah. Hasil petaniannya antara lain padi, jagung, kedelai, dll. Sedangkan hasil perkebunannya antara lain karet, kelapa sawit, kelapa, lidah buaya, dll. Kebun-kebun sawit menguntungkan pengusaha dan penguasa namun menyesengsarakan para petani. Pendapatan petani sawit binaan PTPN XIII hanya 6,6 ons beras per hari/orang. Sedangkan pengelolaan kebun dengan pola kemitraan hanya memberi 3,3 ons beras per hari/orang. Kondisi ini lebih buruk dari tanaman paksa (kultuurstelsel) jaman Hindia Belanda.Pariwisata
Di provinsi kalimantan barat banyak terdapat tarian-tarian tradisional salah satunya adalah tarian khas dayak, banyak pula musik tradisional yang begitu unik salah satunya adalah gong yang terbuat dari kuningan.Kain tenun dari kalimantan barat juga sudah dikenal diseluruh dunia, corak dan pembuatannya yang khas menjadikan kain ini mahal harganya.Wisata kulinernya pun juga tak kalah enaknya. Ini semua merupakan daya tarik untuk para wisatawan agar terus berkunjung ke provinsi kalimantan barat. Sehingga penduduknya mendapatkan uang dari hasil pariwisata tersebut.Sumber:
No comments:
Post a Comment